Teknologi Game
Pada umumnya, game merupakan permainan yang menggunakan
interaksi antara manusia dan komputer dengan perantara interface melalui gambar yang
dihasilkan oleh piranti video.
Teknologi Game adalah sebuah sarana (teknologi) yang
dibutuhkan dan diperlukan dalam memainkan sebuah permaian bahkan dalam
pembuatan sebuah permainan yang menggunakan komputer.
Bisnis dalam Game Komputer
Di era teknologi canggih saat ini, perkembangan game sekarang
sangat pesat sehingga tidak salah game dapat masuk kedalam dunia bisnis, bahkan
bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Para development game berlomba-lomba membuat
game yang menarik untuk para pecinta game sehingga membuat game mereka
terkenal.
Beberapa game yang dibuat oleh development game membuat game
mereka secara berbayar, diantaranya gamer dapat membeli sebuah item dalam game
tersebut menggunakan voucher berbayar (payment) contohnya adalah Dota 2 adalah sebuah
permainan multiplayer online battle arena yang dikembangkan oleh Valve
Corporation.
Cara lain, gamer membutuhkan key/license untuk memainkan game
tersebut. Contoh gamenya adalah CSGO (Counter Strike: Global Offensive) yang
dikembangkan oleh Valve Corporation dan Hidden Path Entertainment. Untuk
memainkan game CSGO kita harus membeli license game tersebut sebesar
Rp.115.999,- yang dapat dibeli di Steam Store.
Bisnis
game yang sangat berkembang saat ini yaitu :
- Game Computer, yaitu permainan yang dimainkan di Personal Computer (PC) atau Laptop.
- Game Handphone/Smartphone, yaitu permainan yang dimainkan di Handphone / Smartphone (Mobile).
- Game Portable, yang dimainkan melalui suatu alat tertentu seperti misalnya Playstation, Nintendo, dan lain sebagainya.
3D Engine dan Scene Graph
3D Engine menurut saya merupakan suatu mesin / alat yang
menyediakan fasilitas real time 3D rendering dalam sebuah game. Sedangkan Scene
Graph merupakan sebuah adegan grafik yang biasa digunakan oleh aplikasi grafis
editing berbasis vektor dan permainan komputer modern.
Beberapa contoh mesin untuk membuat suatu desain grafik
dalam sebuah game antara lain : Ogre3D, Processing, GameMaker, Unity3D, Acrobat
3D, Adobe Illustrator, AutoCAD, CorelDRAW, OpenSceneGraph, OpenSG, VRML 97,
X3D, Hoops, Open Inventor dan masih banyak lagi
Beberapa
contoh aplikasi untuk membuat game 3D :
- Ogre (Object-Oriented Graphics Rendering Engine)
adalah sebuah adegan yang berorientasi, fleksibel mesin render 3D (sebagai lawan dari mesin permainan) ditulis dalam C + + dirancang untuk membuatnya lebih mudah dan intuitif bagi developer untuk menghasilkan aplikasi dengan menggunakan hardware-accelerated grafis 3D.
- Processing
Merupakan bahasa pemrograman dan lingkungan pemrograman (development environment) open source untuk memprogram gambar, animasi dan interaksi. Digunakan oleh pelajar, seniman, desainer, peneliti, dan hobbyist untuk belajar, membuat prototipe, dan produksi. Processing digunakan untuk mengajarkan dasar-dasar pemrograman komputer dalam konteks rupa dan berfungsi sebagai buku sketsa perangkat lunak (software) dan tool produksi profesional. Processing adalah suatu projek terbuka yang diinisiasi oleh Ben Fray dan Casey Reas. Berkembang dari ide-ide yang dieksplorasi di Aesthetics and Computation Group (ACG) di MIT Media Lab.
- Game Maker
Merupakan software yang bisa membantu anda menjadi pengembang game komputer tanpa menggunakan coding sedikitpun. Bahkan anda bisa membuat game 3 Dimensi dan MultiPlayer jika anda mau. Anda mempunyai hak penuh dari software (game) yang anda buat termasuk menjual game tersebut !!!. Jika masih kurang anda bahkan bisa mendownload musik, efek suara, gambar, script, background dsb.
- Unity 3D
Merupakan sebuah game engine yang berbasis cross-platform. Unity dapat digunakan untuk membuat sebuah game yang bisa digunakan pada perangkat komputer, ponsel pintar android, iPhone, PS3, dan bahkan X-BOX.
Unity adalah sebuah sebuah tool yang terintegrasi untuk
membuat game, arsitektur bangunan dan simulasi. Unity bisa untuk games PC dan
games Online. Untuk games Online diperlukan sebuah plugin, yaitu Unity Web
Player, sama halnya dengan Flash Player pada Browser.
II.
Disain Skenario, Script , dan Storyboard Game Komputer
Desain Skenario
Terdiri dari dua kata yaitu Desain dan Skenario dimana arti kata Desain bisa diartikan sebagai sebuah rancangan dari apa yang akan dibuat dan Skenario yang dapat diartikan sebagai penyampaian cerita atau gagasan. Sehingga dapat kita artikan Disain Skenario adalah sebuah rancangan yang mewakili sebuah cerita/gagasan/alur dalam suatu game.
Skrip
merupakan bahasa pemrograman yang menyediakan fasilitas penerjemahan serta kompilasi kode dalam satu rangkaian proses secara integratif sehingga memungkinkan kode dibuat dapat langsung dijalankan sebagai program secara dinamis. Skrip atau kode program yang akan dijalankan umumnya akan diterjemahkan terlebih dulu dari kode sumber ke dalam P-Code, sebagai tambahan, beberapa bahasa skrip bahkan telah menyediakan kompiler JIT terintegrasi yang akan mengevaluasi serta menerjemahkan bagian-bagian kritis atas P-Code tersebut menjadi kode mesin sehingga menghasilkan eksekusi proses yang lebih cepat hingga secara relatif bisa menandingi program yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman kompilatif seperti C.
Storyboard
adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.
III. Artificial Intelligent pada Game
“Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas” (H. A. Simon [1987] ).
Perkembangan game saat ini tidak lepas dari kecerdasan
buatan (artificiall intelligence). Kecerdasan buatan merupakan salah satu
bagian dari ilmu komputer yang membuat mesin (komputer) dapat melakukan
pekerjaan seperti manusia dan komputer dimungkinkan untuk dapat berfikir.
Faham Pemikiran:
Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua faham pemikiran
yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence).
AI konvensional kebanyakan melibatkan metoda-metoda yang sekarang
diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan
analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI
cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence).
Metode-metodenya meliputi:
- Sistem pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut.
- Petimbangan berdasar kasus
- Jaringan Bayesian
- AI berdasar tingkah laku: metoda modular pada pembentukan sistem AI secara manual
Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau
pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem
koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan
dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak.
Metode-metode pokoknya meliputi:
- Jaringan Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat
- Sistem Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk konsumen.
- Komputasi Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik.
Kecerdasan Buatan dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu :
- Systems that think like humans.
- Systems that act like humans.
- Systems that think rationally.
- Systems that act rationally.
Tujuan Kecerdasan Buatan :
- Membuat komputer lebih cerdas
- Membuat mesin lebih berguna
Decision
Making
Decision Making adalah serangkaian algoritma yang dirancang dengan memasukan beberapa kemungkinan langkah yang bisa diambil oleh suatu aplikasi, Pada game ini decision making memberikan kemampuan suatu karakter untuk menentukan langkah apa yang akan diambil. Decision making dilakukan dengan cara menentukan satu pilihan dari list yang sudah dibuat pada algoritma yang dirancang. Algoritma decision making kerap digunakan dalam aplikasi game, akan tetapi algoritma decision making dapat diimplementasikan pada banyak aplikasi lain.
Decision Making terbagi menjadi 3 :
1.
Decision Tree
Pohon Keputusan (Decision Tree) merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang
sangat kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat
besar menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan aturan.
2.
State Machine
Finite State Machines (FSM) adalah sebuah metodologi perancangan sistem kontrol
yang menggambarkan tingkah laku atau prinsip kerja sistem dengan menggunakan
tiga hal berikut: State (Keadaan), Event (kejadian) dan action (aksi).
3.
Rule System
Rule Based System merupakan metode pengambilan keputusan berdasarkan pada
aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan.
Algoritma
PathFinding
Algoritma yang digunakan untuk pencarian jalur. Algoritma ini dapat digunakan untuk mencapai tempat tujuan dari tempat awal. Salah satu algoritma path finding adalah algoritma A*.
Waypoint adalah titik acuan / kumpulan koordinat yang
digunakan untuk keperluan navigasi untuk mengidentifikasi sebuah titik di peta.
(Wikipedia).
Pencarian jalur merupakan salah satu implementasi kecerdasan
buatan dalam permainan. Pencarian jalur terpendek merupakan hal yang
mempengaruhi pergerakan dan pengambilan keputusan pada non-player character.
Namun, jalur terpendek belum tentu dan tidak selalu menjadi jalur paling aman.
Dalam permainan berbasis militer, karakter dituntut untuk bergerak secara
taktis dalam menghadapi ancaman. Agen yang bergerak secara taktis dalam
pencarian jalur tidak hanya mencari jalur terpendek, namun harus
mempertimbangkan ancaman karena pertimbangan hit points, demi meningkatkan
kesan nyata pada permainan.
Tactical Pathfinding merupakan salah satu algoritma
pencarian jalur yang dapat melakukan pencarian jalur terpendek dengan
perhitungan bobot ancaman. Implementasi algoritma tactical pathfinding dapat
memberikan gerakan taktis pada non-player character. Algoritma tactical
pathfinding dilakukan berdasarkan algoritma pencarian jalur berdasarkan A*
ditambah perhitungan bobot.
Implementasi algoritma dilakukan dengan melakukan simulasi
pada peta permainan 3D berbasis navigation mesh. Representasi peta permainan 3D
menggunakan navigation mesh karena dalam beberapa tahun terakhir, navigation
mesh menjadi pilihan utama.
IV. Arsitektur Game Engine
Game engine adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat dan mengembangkan video game. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi, artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene graph.
Game engines memberikan perangkat untuk visual development
dengan tambahan komponen perangkat lunak yang dapat dipakai berulang kali.
Perangkat ini pada umumnya memberikan integrated development environment yang
dapat mempermudah, serta mempercepat pengembangan game.
Beberapa elemen yang ada di dalam game engine adalah :
a.
Tools/Data
Dalam pengembangan game, dibutuhkan
data yang tidak semudah menuliskan text files. Dalam pengembangan game, paling
tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan
graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game
engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.
b.
System
System sendiri adalah bagian dari
game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang
berada di dalam mesin. Jika game engine sudah dibuat dengan baik maka system
ini adalah satu-satunya bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak
apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system
sendiri terdapat beberapa sub system yaitu graphics, input, sound, timer,
configuration. System sendiri bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi,
update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.
c.
Console
Dengan menambahkan console, kita
dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu
melakukan restart pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan
dalam proses debugging. Apabila game engine tersebut mengalami error kita
tinggal mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus
melakukan restart. Console sendiri dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai
keinginan.
d.
Support
Support adalah bagian yang paling
sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi
rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory manager,
file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek
game engine.
e.
Renderer/Engine Core
Pada game engine, engine core / renderer
terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response,
Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding,
Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.
f.
Game Interface
Game interface sendiri merupakan
layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang
bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut
terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk
mengembangkan game tersebut.
g.
The Game
Merupakan inti dari penggunaan game
engine sendiri, sehingga terserah kita bagaimana mengembangkan game tersebut.
Beberapa Contoh Game Engine Open Source :
- 3Dgame Studio
- Delta 3D
- UnrealEngine
- Panda3D
- Torque
- Quake Engine
Ada 3 tipe game engine yang ada saat ini, diantaranya :
1.
Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie
biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA,
DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri.
2.
Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu
diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs,
libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah
benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak
hari pertama
3. Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi
dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri
menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit
memanfaatkan coding, kita sudah bisa merilis game point-and-click.
Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan
biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara.
V. Interaksi Fisik dalam teknologi Game
Interaksi fisik dalam teknologi game merupakan perangkat
gerak yang melibatkan aktivitas fisik sehingga permainan game dapat sekaligus
melatih otot dan gerak selayaknya berolahraga , seperti halnya yang disediakan
oleh konsol Nintendi Wii , PS3 Move, Xbox Kinect.Game – game yang
melibatkan aktivitas fisik mengharuskan untuk menggerakkan tangan dan anggota
tubuh .
Efek
fisik dalam game engine
Efek
positif dalam game :
- Setiap game memiliki tingkat kesulitan/Level yang berbeda. Umumnya permainan ini dilengkapi pernak-pernik senjata, amunisi, karakter dan peta permainan yang berbeda. Untuk menyelesaikan level atau mengalahkan musuh secara efisien diperlukan strategi. Permainan game online akan melatih pemainnya untuk dapat memenangkan permainan dengan cepat, efisien dan menghasilkan lebih banyak poin.
- Meningkatkan konsentrasi. Kemampuan konsentrasi pemain game online akan meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan. Semakin sulit sebuah game maka semakin diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi.
- Meningkatkan koordinasi tangan dan mata. Penelitian yang dilakukan di Manchester University dan Central Lanchashire University menyatakan bahwa orang yang bermain game 18 jam seminggu atau sekita dua setengah jam perhari dapat meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan
- Meningkatkan kemampuan membaca. Psikolog dari Finland Univesity menyatakan bahwa game meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak. Jadi pendapat yang menyatakan bahwa jenis permainan ini menurunkan tingkat minat baca anak sangat tidak beralasan.
- Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris. Sebuah studi menemukan bahwa gamers mempunyai skil berbahasa inggris yang lebih baik meskipun tidak mengambil kursus pada masa sekolah maupun kuliah. Ini karena banyak alur cerita yang diceritakan dalam bahasa inggris dan kadang kala mereka chat dengan pemain lain dari berbagai negara.
- Meningkatkan pengetahuan tentang komputer. Untuk dapat menikmati permainan dengan nyaman dan kualitas gambar yang prima seorang peman game online akan berusaha mencari informasi tentang spesifikasi komputer dan koneksi internet yang dapat digunakan untuk memainkan game tersebut. Karena pengguna komputer aktif biasanya mereka juga akan belajar troubleshooting komputer dan overclocking.
- Meningkatkan kemampuan mengetik. Kemampuan mengetik sudah pasti meningkat karena mereka menggunakan keyboard dan mouse untuk mengendalikan permainan.
Efek
negatif dalam game :
- Kecanduan. Seperti yang disebutkan pada awal tulisan ini, kebahagiaan dan kesenangan yang dirasakan para gamer pada saat memainkan game, akan membuat orang tersebut ‘merindukan’ suasana hati yang mereka rasakan selama bermain game, sehingga mereka akan cenderung kembali bermain dan bermain lagi untuk mencari sensasi yang mereka rasakan tersebut. Untuk mencegah hal ini, adalah dengan membatasi waktu bermain game. Misalnya, 2 atau 3x dalam satu minggu dengan jangka waktu 1-2 jam.
- Membatasi Hubungan Sosial. Pada dampak positif bermain game telah dijelaskan bahwa bermain game dapat meningkatkan hubungan sosial secara online dengan para gamer diseluruh dunia. Sebaliknya dalam hal ini justru akan membatasi hubungan sosial di kehidupan nyata mereka. Banyak sekali para pecandu game memiliki sedikit waktu untuk membina hubungan sosial di kehidupan nyata mereka sehingga kemampuan berkomunikasi dan interaksi secara fisik dan oral menjadi tidak terasah.
- Mengganggu Kesehatan. Tunggu! Bukankah dalam poin sebelumnya disebutkan bahwa bermain game dapat menyehatkan karena banyak game yang harus melibatkan aktivitas fisik? Hal itu memang benar, aktivitas dan gerakan fisik dapat menyehatkan tubuh. Akan tetapi dengan bermain game yang terlalu intensif dapat mengganggu kesehatan mata, karena bagaimana pun juga permainan video game memerlukan kontak langsung antara mata dan layar monitor / TV yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata atau menurunnya daya lihat untuk efek kedepannya.
Collision
Detection
Collision model adalah algoritma collision detection. Sebuah algoritma yang
berfungsi untuk memeriksa apakah dua buah objek spasial saling bertumbukan.
Algoritma ini sangat diperlukan di bidang animasi dan pebuatan game. Dengan
menggunakan algoritma ini, sang pembuat dunia virtual (game ataupun animasi)
bisa membuat dunia virtualnya semakin mirip dengan dunia nyata. Algoritma ini
sangat esensial di setiap pembuatan animasi ataupun game karena jika tidak ada
algoritma ini, tidak akan terjadi interaksi antar elemen di dalam sebuah game
atau animasi.
Algoritma untuk mendeteksi collision (tabrakan) sangat dibutuhkan untuk program
game. Flash mulai versi 5 ke atas menyediakan method yang bernama hitTest untuk
memeriksa apakah sebuah movie clip bertabrakan dengan movie yang lain. Sebelum
method hitTest ini tersedia, seorang programmer Flash harus mendeteksi secara
manual koordinat sebuah movie clip, apakah movie clip ini bertabrakan dengan
movie clip lain. Cara ini sangat merepotkan karena harus mempertimbangkan pula
ukuran movie clipnya.
VI. User
Interface pada Game Komputer
Game Online Point Blank |
Antarmuka (Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka (Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi. Antarmuka (Interface) berfungsi untuk menginput pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara berurutan sehingga pengguna mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem.
Desain user interface dalam game berbeda dari desain UI
lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari
pengguna yang sebenarnya, atau player. Sebuah Desain Antarmuka (Interface) pada
suatu Game mempengaruhi kenyamanan dan sejauh mana user/pengguna meminati Game
tersebut.
Dalam desain user interface game, terdapat sebuah teori yang
dikemukakan oleh Erik Fagerholt dan Magnus Lorentzon dari Chalmers University
of Technology. Dalam tesisnya mereka menulis tesis tentang desain user
interface berjudul Beyond the HUD - User Interfaces for Increased Player
Immersion in FPS Games. Mereka memperkenalkan istilah berbagai jenis interface
yang berkaitan dengan desain video game.
HUD itu sendiri kepanjangan dari Heads – up display,
merupakan metode dimana informasi secara visul disampaikan kepada pemain
sebagai bagian dari antarmukan pengguna permainan. Biasanya menunjukkan
bar/kotak HP(Health Point) ataupun MP(Mana Point) dan biasanya muncul di
atas kepala karakter. Fungsi HUD ini untuk memudahkan pemain mengetahui kondisi
karakter dalam permainan.
Dalam
desain antarmuka game terdapat beberapa elemen yang diantaranya adalah :
- Diagetic: Desain antarmuka yang termasuk dalam permainan game yaitu yang dapat dilihat dan didengar oleh karakter dalam permainan. Yang dimaksudkan pada antarmuka diagetic ini segala sesuatu yang terlihat terkecuali elemen-elemen non-diegetic seperti HUD, Kursor mouse, Informasi dari Komputer,dll Contoh: Interface dalam game Dead Space, pada game Assassin’s Creed.
- Non-diegetic: Desain Antarmuka yang diberikan sebagai tambahan di luar dunia game itu sendiri, hanya terlihat dan terdengar ke pemain di dunia nyata. Sehingga seakan-akan karakter dalam dunia game tidak melihatnya. Mass Effect 3 menggunakan banyak Non-diegetik elemen UI untuk menginformasikan pemain senjata karakter dipilih dan kekuasaan - antara lain.
- Spatial: Elemen User Interface yang disajikan dalam ruang permainan 3D dengan atau tanpa suatu entitas dari dunia permainan yang sebenarnya (diegetik atau non-diegetik). Outline karakter dalam Left 4 Dead adalah contoh dari non-diegetik User Interface spatial.
- Meta: Gambaran yang bisa muncul dalam dunia game, namun tidak selalu divisualisasikan spasial untuk pemain.Contoh yang paling jelas adalah efek ditampilkan di layar, seperti percikan darah pada kamera untuk menunjukkan kerusakan. Contoh: Duty Calls- The Calm Before the Storm.
VII. Penampilan
Grafik Scene Game Komputer
Pengertian Visibility merupakan tampilan grafik scene
game pada komputer. Bagaimana sebuah game terlihat oleh user agar menarik dan
berkualitas sehingga user menikmati game tersebut.
Biasanya pada video game terdapat istilah scene 2.5D.
Sebenarnya istilah tersebut tidak berbeda jauh dari scene 2D (dua dimensi).
Hanya saja 2.5D memiliki beberapa fitur tambahan berupa efek cahaya, bayangan
dan sebagainya yang dibuat agar seakan-akan menyerupai scene 3D.
Biasanya gameplaynya memang mirip game 2D dimana kita hanya
bisa bergerak secara horizontal dan vertical namun beberapa gambarnya di render
secara 3D. Teori grafik 2.5D ini biasa juga disebut dengan pseudo-3D sedangkan
pada istilah game lebih dikenal dengan isometric/diametric/trimetric
projection.
Game
bertipe ini menggunakan 2 macam tipe pemodelan:
- 3D (3 Dimensi) object/model, ini merupakan model/object 3D yang nantinya akan dijadikan sebagai karakter utama, bangunan, object-object seperti senjata, musuh, permukaan tanah, pohon, dan bukit. Object 3D seperti ini bisa dibuat dengan menggunakan program seperti 3DS Max, Maya, Hash, dan Blender.
- 2D (2 Dimensi) graphic, Gambar 2D juga berperan dalam membuat game ini yaitu sebagai texture untuk object, sebagai latar belakang seperti langit dan pemandangan, sebagai meteran untuk nyawa dan gambar untuk speedometer pada game racing.
Kegunaan 2.5D dalam game adalah sebagai pengaturan gerakan
seperti golden axe, double dragon, path finding yang biasanya cukup sederhana.
Hal ini berguna untuk mengikuti posisi pemain dan agar game lebih 'hidup'. Pada
video game, biasanya scene 2.5D ini lebih digunakan dalam visualisasi geografis
(GVIS) untuk membantu memahami representasi visual spasial-kognitif atau
visualisasi 3D.
Level
of Detail
Dalam grafik komputer, akuntansi untuk Tingkat detail melibatkan penurunan
kompleksitas representasi objek 3D ketika bergerak menjauh dari penampil atau
sesuai dengan metrik lainnya seperti objek penting, kecepatan sudut
pandang-relatif atau posisi. Tingkat detail teknik meningkatkan efisiensi
render dengan mengurangi beban kerja pada tahap pipa grafis, biasanya
transformasi vertex. Kualitas visual yang berkurang dari model sering tanpa
disadari karena efek kecil pada penampilan objek ketika jauh atau bergerak
cepat.
VIII. Game Berjaringan
Dari bahasan pengertian dari GAME dan JARINGAN, dapat dikatakan bahwa Game Berjaringan adalah suatu permainan dengan media elektronik yang dimainkan dengan cara terhubung dengan user lain dengan memanfaatkan sebuah alat penghubung jaringan agar dapat bermain game secara bersamaan dengan user lain yang berbeda tempat, waktu, hingga kondisi dengan bantuan jaringan yang dapat menghubungkan atau mengkoneksikan antar perangkat, entah itu device komputer atau perangkat lain untuk dapat bermain game.
Banyak contoh dari Game Berjaringan salah satunya yaitu
adalah Dota. Game atau permainan Dota pada PC ini cara mainnya adalah dengan
kita terhubung antar perangkat yang menggunakan alat perantara seperti router
atau yang lainnya yang dapat menguhubungkan sebuah jaringan, bahkan kita dapat
bermain secara lokal atau offline bersama teman-teman dengan memanfaatkan
jaringan.
Contoh lain dari Game Berjaringan adalah CS (Counter Strike)
dimana game ini dapat kita mainkan bukan hanya bermain sendiri, tapi bahkan
dapat kita mainkan beramai ramai dengan teman-teman via jaringan lokal hingga
online yang beda lokasi negara ataupun benua yang baermain secara realtime
bersamaan.
IX. Pembuatan Game Komputer Dengan Menerapkan Konsep
Artifial Intelligent Pada Sebuah Game Engine
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada
suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atauIntelegensi Artifisial
(Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai
kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer.
Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin
komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem
pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan
robotika. Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi
untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan
persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau
Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit
kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam
Informatika.
Contoh media interaksi ialah:
- Penglihatan (vision)
- Suara (voice)
- Ucapan (speech)
- Gerakan anggota badan ( gesture)
Contoh Game Engine :
1.
RAGE
Merupakan kependekan dari Rockstar Advanced Game Engine. RAGE telah dipakai oleh Rockstar untuk membuat game-game besar seperti GTA V. Bersifat proprietary.
2.
Unreal Engine
Pilihan bagi para indie developer karena sifatnya yang bersifat freeware dan menjadi propietary jika ingin mendapatkan fitur tambahan (pro). Game yang telah dirilis menggunakan engine ini antara lain : Unreal Tournament, seri Gears of War, seri Mass of Effects, Medal of Honor : Airborne, dan Outlast.
3.
CryEngine
Merupakan game engine yang dikembangkan oleh Crytek. Telah merilis berbagai game seperti seri Crysis dan Far Cry. Tetapi game engine ini sangat berat untuk kelas pc yang mempunyai spek rendah sehingga sering dijuluki “Cry engine make me cry”.
4.
Anvil, Distrupt, Dunia, Jade, dan LyN (Ubisoft)
Merupakan game engine yang dikembangkan oleh Ubisoft, tentunya game-game keluarannya merupakan seri Prince of Persia, Tom Clancy, Assassin’s Creed, dll.
5.
Frostbite
Terkenal setelah seri Battlefield menjadi game yang katanya game first-person shooter terbaik, menurut sebagian orang.
6.
HPL Engine
Game engine ini terkenal dari seri game horor keluarannya, seperti Penumbra (Overture, Black Plague, Requiem) dan Amnesia (The Dark Descent, A Machine For Pigs)
7.
Unity
Game-game keluarannya lebih sering menuju ke aplikasi dan game-game kecil. Tapi keunggulan tersendirinya adalah fleksibilitas dan bahasa yang digunakan lumayan mudah (C# dan JavaScript). Game horor keluaran Digital Happiness yaitu DreadOut yang notabene dibuat oleh anak bangsa dikembangkan oleh Unity. Angkot The Game mungkin juga dikembangkan oleh Unity. Game-game lainnya adalah Slender, Temple Run, Bad Piggies, dsb.
8.
SAGE, W3D
Jika anda pernah memainkan game-game seri Command & Conquer maka game itu di buat menggunakan game engine SAGE. Versi awal dari SAGE adalah W3D yang dikembangkan oleh Westwood Studios. Sekarang, versi terbaru dari engine ini adalah SAGE 2.0 yang dikembangkan oleh Westwood Studios dan Electronic Arts Los Angeles.
9.
Source Engine
Game engine ini lebih banyak digunakan dalam game genre fps. Dengan ini maka game-game yang dikeluarkannya adalah seri Counter Strike, Half Life, Portal, Left 4 Dead, dan The Stanley Parable.
Sumber :
David Michael and
Sandy Chen,”Serious Game: Games that Educate, Train and Inform”, Thomson Course
Technology, 2006