A.
Pengertian Pelapisan(Stratifikasi) Sosial
- Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
-Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
-Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.
-Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
-Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
B. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk stratifikasi sosial. Bentuk itu akan dipengaruhi oleh kriteria atau faktor apa yang dijadikan dasar. Berikut ini akan kita pelajari beberapa bentuk stratifikasi sosial menurut beberapa kriteria, yaitu ekonomi, sosial, dan politik.
a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi
C. Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial tertutup ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari suatu lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah. Dalam sistem ini, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata tertentu dalam masyarakat adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain, anggota kelompok dalam satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau gerak sosial yang bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini anggota kelompok hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial terbuka ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan, perjuangan, maupun usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh dari lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat, untuk dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang tertutup.
D. Keadaan Stratifikasi Sosial di Lingkungan RT Saya
Saya tinggal di Perum. Pondok Ungu Permai Blok G 18/21 RT 08/011.
Di lingkungan RT saya terdapat kurang lebih 60 KK yang masing-masing bekerja sebagai PNS,Pegawai Swasta,Wiraswasta,dan Pedagang. Di RT saya mayoritas bekerja sebagai PNS baik itu sebagai guru maupun sebagai pegawai di departemen-departemen negeri. Suku-suku masyarakat sekitar juga beraneka ragam, ada yang berasal dari suku Jawa, Padang, Batak, Papua, Sunda, Betawi yang mayoritas adalah suku Jawa termasuk kedua orang tua saya.
Keadaan Stratifikasi Sosial di RT adalah mayoritas kelas menengah berdasarkan kriteria ekonomi dan berdasarkan kriteria sosial politik, kami semua berada pada tingkatan yang sama karena di lingkungan kami tidak ada yang berasal dari kalangan pejabat,turunan ningrat(kerajaan), atau dari kalangan artis. Kami semua berasal dari warga Indonesia biasa yang memiliki keanekaragaman suku,budaya, pekerjaan yang beragam tetapi memiliki kesamaan Stratifikasi sosial sehingga di lingkungan RT saya, masyarakatnya hidup dengan nyaman,tentram, dan saling tenggang rasa antar bertetangga. Dengan demikian terciptalah rasa harmonis di kehidupan bertetangga di lingkungan RT saya.
Sumber :
- Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
-Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
-Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.
-Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
-Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.
B. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk stratifikasi sosial. Bentuk itu akan dipengaruhi oleh kriteria atau faktor apa yang dijadikan dasar. Berikut ini akan kita pelajari beberapa bentuk stratifikasi sosial menurut beberapa kriteria, yaitu ekonomi, sosial, dan politik.
a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi
Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi akan membedakan
penduduk atau warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi. Dalam
hal ini ada golongan orang-orang yang didasarkan pada pemilikan tanah, serta
ada yang didasarkan pada kegiatannya di bidang ekonomi dengan menggunakan
kecakapan. Dengan kata lain, pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan akan membagi
anggota masyarakat ke dalam berbagai lapisan atau kelas-kelas sosial dalam
masyarakat.
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial dan Politik
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial dan Politik
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik berhubungan dengan kekuasaan
yang dimiliki oleh anggota masyarakat, di mana ada pihak yang dikuasai, dan ada
pihak yang menguasai.Kriteria ini menunjukkan adanya garis pemisah antara
lapisan yang sifatnya bergerak sekali. Dalam hal ini kelahiran tidak menentukan
kedudukan seseorang, melainkan yang terpenting adalah kemampuan yang dimilikinya dan kadang-kadang faktor keberuntungan.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial tertutup ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari suatu lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah. Dalam sistem ini, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata tertentu dalam masyarakat adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain, anggota kelompok dalam satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau gerak sosial yang bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini anggota kelompok hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)
Sistem stratifikasi sosial terbuka ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan, perjuangan, maupun usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh dari lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat, untuk dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang tertutup.
D. Keadaan Stratifikasi Sosial di Lingkungan RT Saya
Saya tinggal di Perum. Pondok Ungu Permai Blok G 18/21 RT 08/011.
Di lingkungan RT saya terdapat kurang lebih 60 KK yang masing-masing bekerja sebagai PNS,Pegawai Swasta,Wiraswasta,dan Pedagang. Di RT saya mayoritas bekerja sebagai PNS baik itu sebagai guru maupun sebagai pegawai di departemen-departemen negeri. Suku-suku masyarakat sekitar juga beraneka ragam, ada yang berasal dari suku Jawa, Padang, Batak, Papua, Sunda, Betawi yang mayoritas adalah suku Jawa termasuk kedua orang tua saya.
Keadaan Stratifikasi Sosial di RT adalah mayoritas kelas menengah berdasarkan kriteria ekonomi dan berdasarkan kriteria sosial politik, kami semua berada pada tingkatan yang sama karena di lingkungan kami tidak ada yang berasal dari kalangan pejabat,turunan ningrat(kerajaan), atau dari kalangan artis. Kami semua berasal dari warga Indonesia biasa yang memiliki keanekaragaman suku,budaya, pekerjaan yang beragam tetapi memiliki kesamaan Stratifikasi sosial sehingga di lingkungan RT saya, masyarakatnya hidup dengan nyaman,tentram, dan saling tenggang rasa antar bertetangga. Dengan demikian terciptalah rasa harmonis di kehidupan bertetangga di lingkungan RT saya.
Sumber :
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/stratifikasi-sosial.html
http://keyrenz.wordpress.com/2009/11/22/pelapisan-sosial-masyarakat/
http://keyrenz.wordpress.com/2009/11/22/pelapisan-sosial-masyarakat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar